Thursday, 18 December 2025
Jakarta
--:--
Tokyo
--:--
Hongkong
--:--
New York
--:--
Trump Klaim AS Unggul Daya Tawar soal Magnet terhadap Tiongkok
Tuesday, 26 August 2025 10:12 WIB | GLOBAL ECONOMIC |Ekonomi Global

Presiden Donald Trump mengatakan Amerika Serikat memiliki daya tawar lebih besar terhadap Tiongkok dalam perdagangan, dengan menyebut suku cadang pesawat sebagai alat utama Washington untuk menghadapi pembatasan Beijing atas tanah jarang.

"Kami punya kartu yang jauh lebih besar dan lebih baik daripada mereka," ujarnya pada Senin. "Kalau saya memainkan kartu-kartu itu, itu akan menghancurkan Tiongkok. Saya tidak akan memainkan kartu-kartu itu."

Tiongkok menghentikan sebagian besar pengiriman magnet tanah jarang ke AS pada April, memanfaatkan cengkeramannya sekitar 90% atas produksi global untuk menekan pabrik-pabrik Amerika. Beijing kemudian sepakat menormalkan aliran sebagai bagian dari gencatan senjata dagang yang dinegosiasikan dengan pemerintahan Trump, dengan pengiriman ke AS mencapai level tertinggi enam bulan pada Juli.

Menurut Wall Street Journal, Beijing mengirim seorang negosiator dagang kunci ke AS pekan ini, yang bisa menandai dilanjutkannya pembicaraan setelah kedua pihak sepakat menunda eskalasi perselisihan. Trump memuji Tiongkok karena "secara cerdas" mengidentifikasi tanah jarang sebagai komponen penting bagi berbagai industri dan bergerak cepat membangun monopoli dalam penambangan dan pemrosesannya.

"Kami kini sangat fokus pada dunia magnet, dari perspektif keamanan nasional," kata Trump. "Tapi kami juga punya sesuatu yang kuat: suku cadang pesawat dan banyak jet Boeing." Trump mengatakan 200 jet Tiongkok sempat tidak bisa terbang karena AS tidak memberikan suku cadang Boeing akibat kebijakan magnet Beijing. "Saya mengirim semua suku cadangnya agar pesawat mereka bisa terbang," katanya. "Saya bisa saja menahannya. Saya tidak lakukan itu karena hubungan yang saya miliki. Dan sekarang mereka terbang."

˜Hubungan yang Baik'

Trump juga berbicara tentang kemungkinan pertemuan yang akan menjadi tuan rumah Pemimpin Tiongkok Xi Jinping di negaranya. Presiden AS itu mengulangi bahwa ia memiliki "hubungan yang sangat baik" dengan Xi dan mengatakan mereka baru-baru ini berbicara. "Pada suatu waktu, mungkin tahun ini atau tak lama setelahnya, kami akan berkunjung ke Tiongkok," ujarnya.

Menurut Feng Chucheng, mitra pendiri Hutong Research yang berbasis di Beijing, jabat tangan awal antara Trump dan Xi mengenai garis besar kesepakatan akan diperlukan sebelum KTT besar bisa terjadi. Ia menunjuk KTT APEC di Korea Selatan pada akhir Oktober sebagai salah satu kemungkinan tempat. "Tanpa penyelesaian jangka panjang dengan Amerika Serikat, kepercayaan bisnis di Tiongkok tidak akan pulih secara berarti," tambahnya. (azf)

Sumber: Bloomberg

RELATED NEWS
Trump Siap Bantu Ukraina, Tapi Geram karena Damai Tak Kunjung Jadi...
Friday, 12 December 2025 07:54 WIB

Presiden AS Donald Trump mengatakan Washington bersedia memberikan bantuan keamanan kepada Ukraina sebagai bagian dari kesepakatan untuk mengakhiri perang dengan Rusia. Ia menegaskan, dukungan keamana...

Trump Ancam Tarif Baru ke Meksiko Gara-gara Sengketa Air...
Tuesday, 9 December 2025 07:15 WIB

Presiden Donald Trump mengancam akan mengenakan tarif tambahan 5% pada impor dari Meksiko jika negara tersebut tidak segera melepas pasokan air yang menurut pemerintah AS seharusnya dialirkan berdasar...

Bantuan Miliaran Dolar Trump untuk Petani, Obat Atau Luka Baru?...
Tuesday, 9 December 2025 07:11 WIB

Presiden Donald Trump mengumumkan paket bantuan senilai $11 miliar untuk para petani Amerika, terutama petani kedelai, yang terpukul oleh perang dagang dan jatuhnya harga tanaman pangan. Kebijakan tar...

Trump Kesal ke Zelenskiy, Bilang Rusia 'Baik-Baik Saja' dengan Proposal Damai...
Monday, 8 December 2025 07:54 WIB

Presiden AS Donald Trump mengaku kecewa dengan cara Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy menanggapi proposal perdamaian yang ditawarkan Washington untuk mengakhiri perang dengan Rusia. Menurut Trump, ...

Damai atau Cuma Dagang Mineral? Kesepakatan Trump di Kongo Dipertanyakan...
Friday, 5 December 2025 07:37 WIB

Presiden Donald Trump mengumumkan pakta perdamaian baru antara Rwanda dan Republik Demokratik Kongo, yang dikaitkan dengan akses Amerika Serikat ke mineral penting. Dalam pertemuan di Washington, Trum...

LATEST NEWS
Perak Turun Tipis, Tapi Peluang Pulih Masih Terbuka

Harga perak sedikit turun pada kamis(18/12) dari level tinggi baru‘baru ini karena banyak investor melakukan ambil untung setelah reli tajam sepanjang tahun ini. Logam putih itu sempat melonjak karena permintaan industri kuat dan sentimen...

Sempat Tertekan, Hang Seng Berhasil Ditutup Naik Tipis

Hang Seng naik 29 poin, atau 0,1%, untuk ditutup pada 25.498 pada hari Kamis(18/12), membalikkan pelemahan awal dengan kenaikan terutama dari sektor keuangan. Sentimen membaik karena saham daratan Tiongkok memperpanjang penguatan, dengan para...

Investor Kembali Lirik Emas, Apa yang Sedang Terjadi?

Pasar gold dibuka hari ini, Kamis 18 Desember 2025, dengan harga spot gold dan emas fisik yang menguat di banyak pasar karena minat investor terhadap aset safe-haven atau lindung nilai masih tinggi. Di Indonesia, harga emas batangan Antam naik...

POPULAR NEWS
Williams: Kebijakan Fed Udah Pas,Inflasi Diprediksi Melambat di 2026
Monday, 15 December 2025 23:13 WIB

Presiden Federal Reserve New York, John Williams, mengatakan pada hari Senin bahwa pemotongan suku bunga bank sentral AS pekan lalu menempatkannya...

Bursa AS Melonjak, Inflasi Dianggap Jinak
Monday, 15 December 2025 21:47 WIB

Saham-saham AS naik pada hari Senin (15/12) dipimpin oleh berbagai nama karena para pedagang berspekulasi data yang akan dirilis pekan ini akan...

NFP Kurang Meyakinkan, Saham AS Dibuka Melemah
Tuesday, 16 December 2025 21:50 WIB

Saham AS sedikit turun pada hari Selasa (16/12) karena para pedagang mengkaji penundaan rilis laporan ketenagakerjaan November. S&P 500 turun...

Data Pekerjaan AS Lebih Kuat dari Prediksi
Tuesday, 16 December 2025 20:39 WIB

Jumlah Pekerja Non-Pertanian (NFP) di Amerika Serikat (AS) naik 64.000 pada November, menurut laporan Biro Statistik Tenaga Kerja AS (BLS) pada hari...